Millenialpedulibone.com – Anak yatim adalah anak yang kehilangan satu atau kedua orang tuanya, sering kali menghadapi tantangan besar dalam hidup. Mereka kehilangan bimbingan, kasih sayang, dan dukungan materi dari orang tua mereka.
Namun, di balik semua kesulitan ini, anak yatim adalah anugerah yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kita semua.
Anak yatim tercatat dalam beberapa ayat Al-Quran, sehingga perhatian dan kedudukannya pun besar. Kehilangan sosok orang tua sebagai panutan, anak yatim pun perlu diberi perhatian. Sebagai sesama umat muslim, ada kewajiban untuk berperilaku baik pada anak yatim. Selain itu, dilarang untuk menghina dan memperlakukan anak yatim piatu.
Orang yang memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak yatim akan mendapat balasan baik dari Allah SWT. Demikian pula sebaliknya, ada sanksi yang diberikan Allah SWT kepada orang yang berbuat buruk pada anak yatim.
Perintah menyayangi anak Yatim termaktub dalam Alquran surah An-Nisa ayat 36 yang berbunyi :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, orang-orang Karibia yang sakit, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Selain itu, Rasulullah juga memberikan penghargaan yang setinggi tingginya bagi siapa saja yang memberikan kepedulian dan kasih sayang kepada anak Yatim sebagaima Rasulullah SAW bersabda :
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu mengacungkan keduanya. (HR. Bukhari).
Rasulullah Saw juga menjamin umatnya masuk surga apabila memelihara anak Yatim. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berbunyi :
“Orang orang yang memelihara anak yatim di tengah umat muslim, memberi mereka makan dan minum, pasti Allah masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).