Millenialpedulibone.com – Sahabat Millenial, pernahkah kita merenung sejenak tentang nikmat kesempurnaan yang telah allah berikan.
Betapa banyak saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik, namun memiliki keinginan yang begitu besar untuk beribada dan menikmati dunia ini. sementara kita yang diberikan kesempurnaan, terkadang justru lalai dan terlena oleh gemerlap dunia.
Sebagai pengingat yang kuat untuk lebih menghargai setiap nikmat yang kita miliki. gunakan setiap potensi yang allah berikan untuk beribadah, berbuat kebaikan dan memberikan manfaat bagi sesama.
Pada dasarnya Allah Swt telah banyak memberikan nikmat kepada manusia, mulai dari nikmat kesehatan hingga nikmat berupa uang. Hanya terkadang kita lebih menghitung nikmat yang nampak dihadapan kita saja, sehingga melupakan nikmat yang lainnya. Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri nikmat yang terlihat kecil seperti nikmat kesehatan jika hanya fokus pada nikmat lahir semata. Dari An Nu’man bin Basyir r.a berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,
Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak”. Hadits Hasan Riwayat Ahmad No. 278
Nikmat bukan hanya uang tapi kesehatan dan waktu senggang juga termasuk nikmat, bahkan untuk sehat jika kita bayar butuh biaya yang teramat mahal, namun nikmat ini seringkali kita abaikan. Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda,
Artinya :
Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. Hadits Shahih Riwayat. Bukhari No. 6412
Rizki tidak hanya identik dengan uang, andai kita seluruh manusia bersatu padu membuat daftar nikmat Allâh Swt, niscaya kita akan mendapati kesulitan. Allâh SWT berfirman:
Artinya :
Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari nikmat Allah”. QS. Ibrahim: 34
Kunci utama keberkahan atas kenikmatan pada diri kita ialah sikap syukur nikmat. Allâh SWT berfirman:
Artinya :
Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu”.QS. Ibrahim: 7
Dengan bersyukur, kita tentunya akan selalu merasa cukup dengan rizki yang diberikan oleh Allâh SWT. Jangan lupa, kita juga harus mensyukuri nikmat usia, bahkan di sisa sisa usia kita. Bukankah sebaik baik manusia adalah umurnya panjang dan baik amalnya, dan seburuk buruk manusia umurnya panjang jelek amalnya.
Alhamdulillah Allah telah menghidupkan kita kembali setelah mematikan kita dan kepada Allah kita akan kembali. Doa yang setiap hari baca ketika kita bangun tidur, sebagai wujud rasa syukur atas nikmat usia, masih diberikan jatah hidup.
Usia adalah suatu nikmat, aset dan modal yang berharga tiada tara, hal ini patut disyukuri. Ketika Allah SWT masih memberikan usia panjang pada umatnya. Hal itu menandakan bahwa kesempatan untuk memperbaiki diri masih terbuka lebar.
Marilah kita instrospeksi pada diri sendiri, apakah usia kita yang bertambah lama, bertambah tua dan bertambah umur itu bisa kita manfaatkan sebaik baiknya. Karena kalau kita menyadari, pada hakekatnya umur kita itu justru semakin berkurang dan otomatis jatah hidup kita semakin sedikit.
Kalau umur kita semakin tua berarti sudah dekat waktu kita untuk menghadap allah SWT dengan membawa amal yang kebaikan sesuai dengan tuntunan agama yang dibawa oleh Allâh SWT dan Rasulnya. Allâh SWT berfirman:
Artinya :
Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba hamba Kami yang selalu bertakwa”. QS. Maryam : 63
Kontrak kita kepada Allah SWT di dunia ini antara 60 atau 70 tahun, andaikata lebih, tentu tidak terlalu banyak, andaikata berkurang, Allâh SWT lah yang maha tahu. Dari Abu Bakrah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya :
Sebaik baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” Hadits Shahih Riwayat. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim, dalam Shahih Al-Jami’ No.3297
Hal penting yang perlu diingat adalah sudah siapkah kita kalau dipanggil oleh Allah SWT. Apa oleh-oleh atau bekal yang nanti kita bawa kalau kita akan menghadap kepada-Nya. Tentu tidak lain adalah amal kita pada waktu masih hidup di dunia. Allah SWT berfirman,
Artinya :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. QS. Al-Qasas: 77
Setidaknya ada tiga cara agar kita menjadi hamba Allah yang mudah bersyukur dan tak mudah mengeluh :
- Membangun kesadaran bahwa apa yang diberikan Allah SWT adalah yang terbaik.
- Berupaya belajar memaknai bahwa apapun yang diberikan Allah SWT adalah sesuatu yang harus disyukuri.
- Menyusun daftar nikmat dan derita yang telah kita terima apapun itu. Sempatkan waktu untuk menuliskan beberapa nikmat, hal yang menyenangkan dan derita, hal yang menyedihkan. Terus tulis dari hari ke hari. Apa yang terjadi? Ternyata kenikmatan akan lebih banyak daripada penderitaan.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang senantiasa bersyukur sehingga Allah SWT akan menambah kenikmatan kepada kita. Harapannya kita juga termotivasi untuk melakukan amal salih yang diridai Allah SWT. Sebgaimana dicontohkan oleh Nabi Sulaiman AS dalam QS. An-Naml 19:
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba hambaMu yang saleh.